Kami mohon bantuan dan dukungan dari Anda, Apabila Anda menyukai artikel di Timez ini, Dimohonkan untuk Men – Share nya ke Facebook, melalui tombol Bagikan ke (Facebook), Agar teman2 Kita Yang Lain dapat menikmatinya, dan dapat membantu perkembangan site ini, Kepedulian Anda, Adalah Semangat kami.Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terimakasih.

Eva Arnaz: Dunia Artis Bawa Malapetaka

Eva Arnaz : Dunia Artis Bawa Malapetaka

Bagi banyak orang sekarang ini, dunia keartisan seolah-olah menjadi suatu jalan untuk meraih ketenaran dan banyak uang. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi mantan artis yang tenar pada era 90-an, Eva Arnaz. Bahkan, atris yang kini mengenakan kerudung tersebut menilai dunia atris membawa banyak malapetaka.

Eva Arnaz menjadi bintang tamu dalam talk show

“Dunia artis tidak membawa bahagia. Hanya membawa malapetaka. Dunia artis membawa kita jauh dari agama dan keluarga. Buktinya banyak artis yang bercerai,” kata Eva saat menjadi bintang tamu dalam talk show 80 tahun kebangkitan perempuan inspirasi bagi Indonesia sejahtera di Kantor DPD PKS Kabupaten Tangerang, Minggu (21/12).

Dikatakan artis yang kerap bermain bersama Warkop DKI tersebut, dunia artis tidak mungkin membawa kebahagiaan, karena semuanya hanya palsu. Semunya hanya semu belaka.

“Dalam dunia artis, kita dibuat memerankan sesuatu yang mustahil. Hidup ini tidak bisa berpura-pura. Saya sudah mengalaminya. Jauh dari keluarga. Hidup berantakan. Tidak karuan,” paparnya.

Diungkapkan Eva, jika seseorang sudah terjun dalam dunia keartisan, mereka akan selalu sibuk. Semua alur kehidupannya akan terbalik. Lama-lama artis tersebut akan terbawa arus ke arah yang tidak benar.

Atris yang meninggalkan dunia perfilman sekitar tahun 1995 tersebut berharap, orang tua sekarang jangan menyuruh anaknya untuk terjun ke dunia artis. Walaupun sehat jamani, tapi rohani anak mereka akan sakit.

“Tinggalkan dunia artis. Jangan bercita-cita menjadi artis,” ungkap wanita yang dahulu bercita-cita menjadi polwan dan perawat tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Eva juga menentang seorang perempuan menjadi presiden. Seorang perempuan tidak boleh menjadi pemimpin selama masih ada lelaki.

“Kalau mau jadilah presiden di rumah sendiri. Ibu itu seperti madrasah pendidikan. Tempat anak mendapatkan ilmu. Lelaki saja masih tidak bisa mengurus negara ini, apalagi perempuan,” katanya.
(SUMBER:http://www.serpongkita.com/index.php?milih=a&ID=2196&check=0) Facebook

0 komentar:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

KIRIM BAGI KE

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites